Rabu, 24 September 2014

Happy Third Month


Dan saya sudah merasakan  kebahagian seperti penguin wanita tersebut :))

Happy Third Month Sayang..

 

*serasa ABG ya tiga bulanan aja dirayain hihi..bukan perayaan tapi hanya sebuah bentuk ungkapan kebahagiaan..moga diperlancar niat baik kita ya sayang*

cc : Muhammad Iqbal

Rabu, 10 September 2014

Romansa di Sindangrasa

Selasa, 9 September 2014
Saya mendapat kepercayaan untuk menjadi salah satu fasilitator (disingkat fasil) kegiatan KIB 2. Saya menjadi fasil untuk kelompok 7 di SDN Sindangrasa. Berikut ungkapan dari Ari Yulianto, salah satu inspirator di kelompok 7, tentang kegiatan hari inspirasi selasa lalu.


Romansa Di Sindangrasa
 
Tadinya saya pikir Kelas Inspirasi adalah wadah untuk menginspirasi anak-anak SD. Waktu briefing beberapa hari sebelum Hari Inspirasi, panitia mengatakan para Inspirator diharapkan memberikan inspirasi pada siswa agar mereka mau memiliki cita-cita yang mulia. Setidaknya menjadi motivasi supaya mereka terus melanjutkan pendidikan ke jenjang yang paling tinggi. Tidak stuck di SD atau SMP aja. Walau tidak berada di kota besar.


Selasa, 9 September 2014. Hari Inspirasi itu akhirnya tiba. Berbekal sedikit pengalaman di dunia kerja, saya bersama Inspirator lainnya melangkah pasti menuju Sekolah Dasar Negeri Sindangrasa, Bogor Timur, Jawa Barat. Terlihat wajah antusias dari para Inspirator.

Mungkin di benak mereka sudah tergambar bagaimana menceritakan pekerjaan seorang pegawai bank. Atau menjelaskan betapa serunya menjadi seorang psikolog. Belum lagi rumitnya menjadi seorang ladies underwear specialist. Ada juga yang asik bermain clay dan menyebutnya sebagai terapi. Seorang Inspirator bahkan menyebut dirinya tukang  timbang untuk mempermudah penyebutan profesinya sebagai seorang kalibrator.


Profesi lain yang tak kalah seru adalah geologis. kami berkelakar dengan menyebutnya sebagai tukang batu. Ada lagi yang berprofesi sebagai penulis merangkap motivator. Saya sendiri, sebenarnya berprofesi sebagai broadcaster. Tapi, saya lebih nyaman bercerita soal rasa ingin tahu, sekarang lebih tenar dengan nama kepo, yang harus  dimiliki seorang jurnalis.


Kelas pertama saya adalah kelas satu. Kalem. begitu kesan pertama yang terasa. Setelah diberi hadiah berupa ID Card Pers ala-ala, mereka bersemangat. Kelas kedua adalah kelas tiga. Katanya sih kelas horor karena siswanya nakal-nakal. tapi ternyata lebih seru dan tidak horor sama sekali.


Kelas terakhir saya adalah kelas lima. Di kelas ini saya dan rekan  fotografer tertegun hebat. Bukan karena kenakalan khas anak-anak. Kami terpana pada kemampuan kognitif siswa di kelas ini. "Apa yang dibutuhkan untuk menjadi seorang wartawan?", "Mengapa anda memilih menjadi wartawan?" adalah dua pertanyaan yang membuat rahang kami menganga.


Keluar dari kelas terakhir itu saya tersadar. Suara anak-anak yang ceria, berbalas tawa tanpa beban, sorot mata penuh antusiasme, aktivitas fisik tanpa kenal lelah. Semua itu menginspirasi saya. Untuk terus melangkah. Untuk terus optimis. Apapun yang terjadi.


Ah, saya salah. Tadinya saya pikir Kelas Inspirasi adalah untuk menginspirasi. Tapi ternyata malah saya yang terinspirasi oleh siswa-siswa di SDN Sindangrasa. Terima kasih, tanpa banyak bicara, hanya melakukan apa yang kalian suka, kalian sudah memberi dampak luar biasa.


Kita Punya Mimpi... Kita Pasti Bisa!!!


Depok, 10 September 2014


*tulisan ini juga dipersembahkan untuk teman-teman inspirator, fotografer dan fasilitator Kelas Inspirasi Bogor 2 Kelompok 7. You guys rock...!!!