Sabtu, 07 September 2013

[repost note FB] Air Mineral

Air Mineral

December 10, 2012 at 11:00am
Aku selalu ingat pancaran wajahmu saat memenangkan perlombaan atau berhasil menggapai apa yang kamu inginkan. Ekspresi yang selalu sama. Binar mata yang cerah, senyum kemenangan yang dihiasi dengan gigi putihmu itu dan kalimat wajib "I did it". Itulah kamu yang selalu berhasil mendapat apa yang diinginkan. Mengenalmu sama dengan mengenal cita-cita dan segala keinginanmu. Dan ambisimu inilah yang membuat aku terkesan sampai akhirnya jatuh hati.

Kamu masih ingat setelah kita menjalani tes minat dan bakat waktu SMA dulu. Setelah tes itu kita pernah berdebat panjang dan dari perdebatan itu kita sadar bahwa kita begitu berbeda.
"Orientasi hasil atau menghargai proses?" tanyamu saat aku menyodorkan air mineral di kantin sekolah waktu itu.
Sambil mengambil posisi duduk di sebelahmu akupun menjawab "Menghargai proseslah!". Kamu langsung heran atas jawabanku dan langsung menyerangku.
"Kenapa menghargai proses? Bukannya setiap proses itu pasti punya yang namanya tujuan a-k-a hasil. Ya kalo mau hasilnya baik tentu kita akan mempersiapkan proses yang baik juga dong. Jadi langsung aja fokus ke hasilnya."
"Menghargai proses juga bukan berarti mengabaikan hasil Taraaa. Gw lebih milih menghargai proses karena menurut gw setiap langkah untuk mencapai hasil itu harus kita nikmati. Sama kayak lo lari marathon. Lo tetap tahu titik finish lo dimana dan sambil menuju titik finish itukan lo bisa sambil menikmati pemandangan yang ada."
"Ya kalo bisa lebih cepat sampai ke tujuan kenapa harus berlama-lama menikmati prosesnya. Dan menurut gw sprint itu lebih mengasyikkan dibanding marathon. Lo bisa cepet sampai ke tujuan lo."
"Weits, mau cepet-cepet amat nyampe di finish. Mau ngalahin si Usain Bolt yak." usahaku untuk melumerkan suasana ini. Tapi kau tetap saja merengut, belum menerima kalau pandangan kita berbeda.
"Tara kamu tahu salah satu lagu padi yang liriknya 'Bukankah hidup adalah perhentian, tak harus kencang terus berlari'. Aku setuju sama lirik lagu itu. Dan inilah aku ada untuk menjadi air mineral bagimu. Karena hanya air mineral yang bisa membuat sprinter kayak kamu berhenti berlari :D"
Akhirnya kau tersenyum dan kitapun tertawa bersama. Kita memang hidup di dunia yang berbeda tapi aku tahu bahwa kita saling mencinta.

Ternyata kenangan manis di kantin sekolah waktu itu tidak cukup untuk membuatku berubah pikiran. Akhir-akhir ini aku berpikir untuk melepaskan saja genggaman tanganmu agar kau bisa bebas berlari cepat dan akupun bebas menikmati pemandangan. Sprinter hanya akan berlari di lintasan pendek, tapi kamu adalah sprinter pada lintasan marathon. Aku sudah tidak sanggup mengimbangimu lagi tara.Maafkan Tara, aku tidak bisa menjadi air mineralmu lagi.



Bandung, 10 Des 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar